Rabu, 17 April 2013

TOEFL EXERCISE (The Written Expression Questions)


1. Nobody know when the process of glass-making was inveted.
    Correct: Know change knows, nobody is singular.   

2. The languages of the world presents a vast array of structural similarities and differences.
Correct: Presents change present. Not use “s” behind sentence Present. Because there “s”      behind the languages

3. The rise of multinationals have resulted in a great deal of legal ambiguity because multinationals can operate in so many jurisdictions.
     Correct: have change has. Because the rise is singular.

4. All of the east-west interstate highways in the Unites States has even numbers, while north- 
     south interstate highways are odd-numbered.
     Correct: has change have

5. When a massive star in the large Magellanic Cloud explosed in 1987, a wave of neutrinos
     were detected on Earth.
     Correct: Were change was. Because the sentence is past.

6. Every open space in the targeted area that has grass and a few bushes are occupied by the      
    White-crowned sparrow.
     Correct: are change is. Because Every open is plural.

7. Krakatoa is remembered as the volcano that put so much ash into the air that sunsets around
     the world was affected for two years afterward.
     Correct: Put used v2.

8. The term “Yankee” was originally a nickname for people from New England, but now
      Anyone from the United States are referred to as a Yankee.
     Correct:  Are change is. Because there was in the sentence

9. A network of small arteries, mostly sandwiched between the skin and the underlying
     muscles, supply blood to the face and scalp.
     Correct: Supply change supplies. Because singular

10. Mesquite is a small tree in the southwest who can withstand the severest drought.
     Correct: Who change which. Who used people, and which used noun.

Rabu, 27 Maret 2013

SUBJECTS AND VERBS (TOEFL)


Name    : Rizky Noviardha
NPM      : 29210911
CLASS    :3EB15

EXERCISE A
9. At 1:00 in the morning  the alarm clock on the table beside the bed rang
The answer is RIGHT.
Because, there is the subject and the verb in the sentence.
The alarm clock on the table beside the bed as The Subject.  The alarm clock on the table beside the bed as a clue  in the sentence
And then, rang as Verb2. Rang is the result of the subject.

EXERCISE B
1. During the meeting in the office discussed the schedule.
The answer is WRONG.
Because, In the sentence have verb. Not have subject. In the sentence was not told who is meeting.
And then, Disussed as verb.  Because in the sentence  there is activities.
The correct sentence is “ During the meeting in the office we discussed the schedule.
There “we” as people are discussing.

TOEFL EXERCISE
1. Mark Twain ___ the years after the civil War the “Gilded Age”.
The answer is A.Called
B. He called: can’t be used because “he” before Mark Twain
C. Calling: Not tobe in the sentence
D. His Calls: because calls as verb

Senin, 07 Januari 2013

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


Karya Ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya ,
Di Perguruan tinggi khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan, praktikum dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Berikut adalah sistematika penulisan karya ilmiah

JUDUL/SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I          : PENDAHULUAN
1.1.      LATAR BELAKANG
1.2.      TUJUAN
BAB II   : PEMBAHASAN
BAB III  : PENUTUP
4.1. SARAN
4.2. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
a)      Sistematika Penulisan Makalah
Cara penulisan makalah sama seperti cara penyusunan tulisan lainnya , yaitu memiliki bagian awal, isi/inti , dan akhir.
a.      Bagian Awal

Pada bagian awal makalah terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
a)      Lembar judul/ Sampul
Di bagian ini dituliskan judul makalah, maksud makalah, nama penyusun, nama fakultas dan perguruan tinggi, seta tahun ajaran.
b)     Kata pengantar
Kata Pengantar adalah kata-kata penulis yang berisi ucapan syukur dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
c)      Daftar isi
Bagian ini berisi gambaran garis besar beserta poin-poin penting dari isi makalah yang disusun, dengan demikan pembaca akan lebih mudah memahami isi dari makalah yang disusun.
d)      Daftar lampiran (jika ada)
Berisi informasi tambahan dari makalah yang kita susun, lampiran  ini tidak harus mutlak ada dalam suatu makalah, hanya di tampilkan jika memang harus ada data yang ditampilkan. Bentuk lampiran yang bisa di tampilkan bisa berupa tabel data ataupun sebuah gambar yang menambah keterangan tertentu pda sebuah makalah.

b.         Bagian Isi
a)      Pendahuluan
Pada bagian ini dikemukakan latar belakang (mengapa topik tersebut perlu ditulis), rumusan masalah, tujuan dan manfaat tulisan anda bagi pembaca. Pada bagian ini di tonjolkan bagian kajian teoritis mengenai beberapa masalah yang melatarbelakangi terjadinya penyusunan makalah tersebut. Namun paparan yang ditampikan tidak bersifat pribadi. Paparan teori tersebut harus berdasar teori yang sudah ada atau sudah diketahui oleh kalangan umum, dan diharapkan apa yang di paparkan akan membawa dan mengatarkan pembaca pada topik yang akan di bahas.

b)     Pembahasan /  Analisis
Bahasan dan analisis adalah murni bahasa dari Anda. Segala bentuk sumber / referensi wajib dicantumkan pada dua bagian makalah, yaitu: bagian yang dikutip di bab Pembahasan, dan bab Daftar Referensi

c.       Bagian Penutup
Bagian ini biasanya berupa saran dan kesimpulan. Dan penulisannya berdasar pada Ejaan Yang Disempurnakan  (EYD).
a)      Simpulan dan Saran
Bagian ini mencakup simpulan, serta saran, dan mengungkapkan secara jelas kepada siapa saran tersebut ditujukan.

d.      Daftar Referensi
Bagian ini memuat sumber referensi untuk penulisan makalah, baik dari buku, majalah, artikel ilmiah, dan website.





sumber:

Kamis, 03 Januari 2013

Membuat Ringkasan yang Baik


Ringkasan (Precis) merupakan suatu cara yang efektif untuk mengungkapkan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Ringkasan bertolak dari suatu naskah asli, secara singkat. Maka dari itu ringkasan disebut reproduksi. 
Dalam ringkasan, gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan yang rinci dihilangkan. Sari karangan dibiarkan tanpa hiasan. Walaupun bentuknya ringkas, précis tetap mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli. Seorang pengarang atau penulis sebuah ringkasan, berbicara dengan suara pengarang/penulis asli. 

Oleh sebab itu, ia tidak boleh memulai ringkasannya, misalnya dengan mengatakan: Dalam karangan ini pengarang berkata … tetapi ia harus langsung mulai dengan membuat ringkasan karangan itu, berupa meringkaskan kalimat-kalimat, paragraf-paragraf, bagian-bagian, dst. Berikut adalah cara membuat ringkasan yang baik,
1. Membaca Naskah Asli
Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar Anda mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh. Penulis ringkasan juga perlu mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya, judul dan daftar isi tulisan (kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi memunyai pertalian dengan judul dan alinea-alinea dalam tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.
2. Mencatat Gagasan Utama
Jika Anda sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandangan pengarang asli, silakan memperdalam dan mengonkritkan semua hal itu. Bacalah kembali karangan itu bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun sebuah ringkasan. Langkah kedua ini juga menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi sasaran pencatatan adalah judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensial untuk memperjelas gagasan utama tadi juga dicatat.
3. Mengadakan Reproduksi
Pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Bila gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur, silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat teks asli lagi untuk hal lainnya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakan kalimat dari penulis asli. Karena kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang padat.
4. Ketentuan Tambahan
Setelah melakukan langkah ketiga, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.
1.                  Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
2.                  Ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Jika rangkaian gagasan panjang, gantilah dengan suatu gagasan sentral saja.
3.                  Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting.
4.                  Jika memungkinkan, buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.
5.                  Anda harus mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan Anda. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran Anda sendiri yang dimasukkan dalam ringkasan.
6.                  Agar dapat membedakan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah pidato/ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandangan orang ketiga.
7.                  Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya. Karena itu, Anda harus melakukan seperti apa yang diminta. Bila diminta membuat ringkasan menjadi seperseratus dari karangan asli, maka haruslah membuat demikian. Untuk memastikan apakah ringkasan yang dibuat sudah seperti yang diminta, silakan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan itu dan bagilah dengan seratus. Hasil pembagian itulah merupakan panjang karangan yang harus ditulisnya. Perhitungan ini tidak dimaksudkan agar Anda menghitung secara tepat jumlah riil kata yang ada. Tapi perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan. Jika Anda harus meringkaskan suatu buku yang tebalnya 250 halaman menjadi sepersepuluhnya, perhitungan yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
0.      Panjang karangan asli (berupa kata) adalah: Jumlah halaman x Jumlah baris per halaman x Jumlah kata per baris = 250 x 35 X 9 kata = 78.750 kata.
1.      Panjang ringkasan berupa jumlah kata adalah: 78.750 : 10 = 7.875 kata. Panjang ringkasan berupa jumlah halaman ketikan adalah: jika kertas yang dipergunakan berukuran kuarto, jarak antar baris dua spasi, tiap baris rata-rata sembilan kata, pada halaman kertas kuarto dapat diketik 25 baris dengan jarak dua spasi, maka: Jumlah kata per halaman adalah: 25x 9 kata = 225. Jumlah halaman yang diperlukan adalah: 7.875:225 = 35 halaman.








  

Sumber: 
http://pelitaku.sabda.org/cara_membuat_ringkasan
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2155440-definisi-ringkasan-dan-ikhtisar

Perbedaan Konseptual dan Kontekstual


KONSEPTUAL

Konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya.
Woodruff (dalam Amin, 1987), mendefinisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.

Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang dimaksud kosep adalah rancangan, ide atau pengertian yang di abstrakkan dari peristiwa konkret, gambaran mental dari objek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.


KONTEKSTUAL
Konteks adalah kondisi dimana suatu keadaan terjadi.
Ada beberapa jenis konteks. Konteks fisik meliputi ruangan, obyek nyata, pemandangan, dan lain sebagainya. Konteks menuruf faktor sosio-psikologis menyangkut faktor-faktor seperti status orang-orang yang terlibat dalam hubungan komunikasi, peran mereka, dan tingkat kesungguhannya. Dimensi pemilihan waktu atau tempo suatu konteks meliputi hari dan rentetan peristimwa yang dirasakan terjadi sebelum peristiwa komunikasi.
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang dimaksud konteks adalah bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mengandung atay menambah kejelasan makna.


Sumber:

Minggu, 16 Desember 2012

EUFORIA MASYARAKAT JAKARTA MENYAMBUT GUBERNUR BARU



Pada tanggal 11 Juli 2012 warga Jakarta disibukkan dengan pemilihan gubernur  yang baru. Ada enam pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang siap untuk memimpin ibu kota Indonesia ini. Terlihat salah satu pasangan tersebut ialah Fauzi Bowo. Beliau merupakan Gubernur DKI Jakarta yang mencalonkan diri kembali dalam pemilihan cagub dan cawagub. Lawan yang harus dihadapi Fauzi bowo pun tidak mudah. Dari lima pasang tersebut ada nama Joko widodo (walikota Solo). Jokowi sapaan untuk Joko widodo tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. beliau merupakan walikota tersukses.
Fauzi bowo yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI tidak ingin melepas jabatannnya. Fauzi yakin bisa memenangi pemilihan cagub dan cawagub. Tanpa diduga pada puteran pertama dan kedua Fauzi bowo dan pasangannya Nachrowi ramli harus berbesar hati menerima kekalahaan. Joko widodo dan Basuki Thahaja Purnama berhasil menyingkirkan lawan-lawannya. Dengan cara penyampaian yang bersahaja kepada warga Jakarta  pasangan ini telah mengambil hati warga Jakarta. Dan warga pun sangat antusias menyambut Gubernur mereka yang baru.
Banyak sekali harapan dan keinginan warga untuk Jakarta yang baru. Dalam kampanyenya jokowi-ahok berjanji akan memperbaiki keadaan Jakarta. Salah satu janji tersebut dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Jokowi berjanji akan membuat kartu kuning yang digunakan sebagai kartu kesehatan bagi warga yang tidak mampu. Dan jokowi pun menepati janjinya tersebut.
Dalam pembagian kartu kesehatan jokowi turun langsung kelapangan guna membagikan kartu kesehatan tersebut. Melihat kedatangan Gubernur warga Jakarta merasa sangat gembira. Dengan berjalan kaki dari satu kampong ke kampung yang lain jokowi tak henti-hentinya menebar senyum ke warga. Warga pun menyambut kedatangan gubernur baru dengan suka cita. Bersalaman, berfoto, dan berbicara itu lah yang dilakukan jokowi kepada warganya.
Dalam sebuah berita di telivisi. Jokowi ditanya sama salah satu warga. “pak, bagaimana kalau kita datang ke Rumah sakit terus kita di persulit karena berobat gratis? Mentang-mentang kita rakyat kecil”
Jokowi pun menjawab dengan tegas “Apabila ada instansi kesehatan yang tidak bisa melayani dengan baik, maka laporkan ke saya! Siapa bilang kalian gratis berobat? Kalian itu bayar, tapi yang bayar pemerintah”
Dari sikap pemimpinnya tersebut warga sangat senang bisa mempunyai pemimpin seperti beliau. Dan warga sangat berharap pada perubahan DKI Jakarta.
Masyarakat DKI telah menentukan pilihannya untuk seorang pemimpin. Dengan terpilihnya Gubernur dan wakil Gubernur yang baru diharapakan dapat menjadikan ibu kota Negara ini menjadi lebih baik. Dengan dorongan dan sikap masyarakat dalam menyambut pemimpin yang baru dapat membantu dalam kesejahteraan Jakarta.



NAMA : RIZKY NOVIARDHA
NPM     : 29210911
KELAS : 3EB15

Minggu, 21 Oktober 2012

Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Pemersatu


BAHASA SEBAGAI LAMBANG PEMERSATU

Di dalam suatu Negara mempunyai tata cara komunikasi yang berbeda. Atau biasa disebut dengan “bahasa”. Antara Negara satu dengan Negara lain mempunyai bahasa yang berbeda. Perbedaan bahasa tersebut bisa karena perbedaan kultur atau budaya dari negera tersebut. Bahkan bukan hanya perbedaan antar Negara saja, dalam satu Negara pun bisa mempunyai bahasa yang tidak sama. Salah satu Negara tersebut ialah Indonesia.

Sejarah Bahasa Indonesia ialah dari varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austrounesia dari cabang bahasa-bahasa sunda-sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.

Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak Ragam Bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu Riau (wilayah kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Indonesia merupakan Negara yang paling banyak memiliki bahasa daerah. Hampir 750 bahasa daerah ada di Indonesia. Ini disebabkan oleh banyaknya suku yang ada di Indonesia tak heran jika Indonesia kaya akan bahasa daerah. Setiap satu suku(daerah) hampir memiliki satu bahasa daerah.

Apabila ada orang jawa bertemu dengan orang jawa maka mereka akan menggunakan bahasa daerah atau bahasa jawa. Atau apabila orang sunda bertemu dengan orang sunda maka mereka sering menggunakan bahasa sunda. Jika setiap orang menggunakan bahasa daerahnya untuk berkomunikasi jadi untuk apa bahasa Indonesia ada??”

Menurut pasal 36 UUD 1945 berbunyi “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. selain itu dalam sumpah pemuda juga disebutkan “kami poetra poetry Indonesia mendjoendjoeng bahasa pemersatoean, bahasa Indonesia.
Jadi, fungsi bahasa Indonesia itu ialah sebagai bahasa pemersatu. Jika terjadi kemajemukan dengan bahasa daerah maka bahasa Indonesia tetap digunakan sebagai bahasa pemersatu.

Walapun Indonesia memiliki banyak suku, budaya, ataupun bahasa daerah tetap bahasa resmi ialah bahasa Indonesia. karena bahasa merupakan identitas dari suatu Negara. Maka dengan itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus berbangga dengan bahasa yang kita miliki.



Sumber: